Kebumen – Salah satu dari 6 literasi dasar adalah literasi budaya dan kewargaan. Yakni kemampuan untuk memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Dengan tujuan itulah, Saung Aksara binaan Rumah Zakat di desa Arjowinangun, Puring, Kebumen, Jawa Tengah, membuka kelas tari tradisional.

Kelas ini juga sebagai wadah menyalurkan minat dan bakat anak di bidang tari. Sebelumnya, di acara panggung literasi yang digelar, banyak anak yang tampil menari. Dan mereka jugalah yang meminta kepada relawan inspirasi sekaligus pengampu Saung Aksara -Bunda Rotun- untuk membuka kelas tari.
Gayung bersambut, karena guru di SD Arjowinangun, Ibu Ratna Utami, merupakan pengajar tari dan bersedia dengan senang hati mengajar di Saung Aksara setiap Minggu sore.

Saat ini tari yang tengah diajarkan yakni Tari Candik Ayu (Surakarta). Ibu Ratna menjelaskan bahawa tarian ini merupakan kreasi baru, menceritakan tentang sekelompok anak yang tengah bergembira, bermain dan bercanda bersama.

Gerakan per gerakan mulai diajarkan, dan dengan semangat serta luwes anak-anak mengikutinya. Selama latihan , Bu Ratna menyuruh anak secara bergantian maju ke depan. Hal ini selain agar anak lebih jelas melihat gerakan secara utuh, juga untuk melatih rasa percaya diri.

“Saya sangat senang, Saung Aksara dan Rumah Zakat membuka kelas tari, ikut melestarikan kebudayaan Indonesia. Jadi anak-anak juga tahu, bahwa di sini banyak sekali tarian yang bagus, nggak kalah sama dance modern yang banyak digemari sekarang ini”, ujar Bu Ratna disela-sela latihan.
#KelasTari #LiterasiBudaya #SaungAksara #PemberdayaanPendidikan #RumahZakat #DesberArjowinangun